Monday, March 5, 2012

Memilih Metode KB yang tepat


Basicly metode KB dibagi jadi dua yaitu/;
  • Metode Hormonal
Pil KB. Ada dua macem pil KB yaitu pil kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progestin (mikropil) dan pil yang hanya mengandung progestin biasa disebut minipil. Metode ini cocok bagi mereka yang disiplin minum obat. Kelebihan dari pil ini aman dipakai semua wanita karena efek sampingnya yang relatif kecil. Kelemahanya memerlukan disiplin yang tinggi karena jika alpa, resikonya adalah hamil. Efek samping yang biasa timbul dari metode ini adalah pada bulan-bulan pertama menimbulkan mual, pendarahan atau flek di antara haid, kenaikan berat badan dan sakit kepala ringan, khusus minipil jika digunakan saat menyusui biasanya terjadi perubahan pola haid. Dan flek diantara masa haid.Sebagai Catatan untuk metode ini pilihlah merek pil yang sudah dikonsultasikan dengan dokter anda. Karena beda merek beda karakternya. Jika terpaksa ganti merek carilah yang dosis dan kandungannya sama dengan merk yang lama untuk meminimalis efek samping dan memberi perlindungan yang optimal.

KB suntik.Metode ini cocok bagi mereka yang tidak disiplin dalam minum obat.Kelebihannya untuk jenis suntik per 3 bulan aman digunakan selagi menyusui atau bisa digunakan setelah 8 minggu pasca melahirkan.Kelemahannya untuk jenis suntik 1 bulan tidak aman bagi ibu menyusui karena mengandung hormon estrogen yang dapat menghentikan produksi ASI.Gangguan pendarahan misalnya flek diantara masa haid. Tidak mengalami haid setelah pemakaian setahun dan kenaikan berat badan merupakan efek samping dari metode ini.

Kb susuk (Implant).Metode ini dilakukan dengan cara memasukakan batang hormon (menanam) di bawah kulit pada lengan atas. Sangat cocok bagi ibu yang menyusui dan bisa dipasang 6 minggu pasca melahirkan.Kelebihan dari metode ini merupakan KB jangka panjang, efektif 3 tahun (jenis 1 dan2 batang) sementara untuk jenis 6 batang efektif sampai 5 tahun. Jika ingin bisa dihentikan setiap saat dengan cara mengeluarkan batang dari lengan kita.Metode ini bisa menimbulkan sakit kepala ringan dan perubahan pola haid (penguna tetap haid namun darah keluar sedikit dan tidak teratur).
Metode hormonal ini tidak dianjurkan bagi pengidap diabetes dan epilepsi, penderita kanker payudara, penderita pendarahan abnormal dari vagina, pasien hipertensi dan ibu diatas 35 tahun atau perokok.

  • Metode perintang (Barrier)
Metode ini dirancang untuk mencegah bertemunya sperma dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Jenisnya:
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau Intra Uterine Device alias IUD.Terdiri dari bahan plastik lentur yang dibungkus dengan tembaga dan dimasukkan ke rongga rahim, biasanya berbentuk T atau spiral. Cocok bagi mereka yang tidak ingin KB hormonal dan menunda kehamilan jangka panjang.Kelebihan metode ini merupakan KB jangka panjang,misalnya IUD tipe Tcu-380A efektif sampai 10 tahun, bisa ditanam di rahim 6 minggu pasca melahirkan bahkan sebelum mens dan tidak mempengaruhi asi.Kelemahannya masa haid jadi panjang dan banyak di bulan pertama pemakaian. Cenderung menyebabkan infeksi panggul.Tidak dianjurkan untuk wanita pengidap PMS (penyakit menular seksual). Sedikit catatan IUD dapat keluar sendiri atau berubah posisi, khususnya jika ukurannya longgar atau tidak tepat saat pemasangan. Jadi penting untuk memeriksa talinya secara rutin.

Kondom (pria) dan Femidom (wanita).Efektif menghalangi pertemuan sperma dan sel telur jika digunakan dengan benar. Juga dapat melindungi dari PMS dan HIV/AIDS. Kondom dikeluhkan menganggu aktivitas seks dan mengurangi kenikmatan bercinta.Disarankan tidak memakai kondom dan femidom bersamaaan. Karena pergesekannya menyebabkan robeknya kondom/bocor.

Selain metode diatas , ada beberapa alternative lain yang bisa anda coba untuk menunda proses kehamilan, diantaranya
  • Metode vaginal. Kontrasepsi yang dipakai sendiri oleh wanita dengan cara memasukannya sebelum berhubungan seks, terdiri dari spermasida (pembunuh sperma)/tisu KB, diafragma dan kap. Efektif bila digunakan dengan benar, repotnya sering kali menimbulkan iritasi vagina yang menyebabkan infeksi saluran kencing, selain itu Tisu KB susah didapat di pasaran.
  • Metode kalender.Tidak melakukan hubungan seks selama masa subur. Yang sering jadi kendala dari metode ini adalah sulitnya menentukan masa subur terutama untuk wanita yang haidnya tidak teratur. Dianjurkan tidak melakukan hubungan seks selama masa prasubur.
Rumus Menghitung Masa Subur Wanita / Perempuan Sistem Kelender :
Masa Subur = Hari Terakhir Haid Menstruasi + 13. Masa Prasubur = Masa Subur -3 & Masa Subur + 3.Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka tanggal masa subur adalah tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26. Hindari melakukan hubungan seks muali tanggal 20 sampai 26.Lakukan pencatatan 6 siklus haid terakir untuk menentukan masa prasubur . kemudian kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus terpendek dan terpanjang dari catatan yang telah dibuat.
  • Sterilisasi. Pengikatan saluran telur pada wanita (Tubektomi) atau pengikatan saluran sperma pada pria (Vasektomi). Proses operasi kecil ini hanya memakan waktu 10 menit dan anda bisa langsung pulang.Vasektomi tidak menimbulkan impotensi dan berkurangnya kejantanan, atau mengurangi kenikamatan seks dan tidak menimbulkan kegemukan. Sesudah vasektomi pria tetap mengeluarkan air mani hanya saja tidak mengandung sel sperma. Pengguna tubektomi juga tidak mengalami penurunan gairah seks.Pikirkan dengan matang sebelum mengambil pilihan yang satu ini. Meskipun ikatan saluran telur dan sperma bisa dilepaskan lewat operasi tetapi dunia medis belum yakin kesuburan bisa kembali pulih.
  • Metode Lam (lactational Amenorrhoe Method) atau pemberian ASI secara eksklusif. Metode ini efektif jika ibu menyusui ekslusif siang dan malam, belum haid dan bayi belum berusia 6 bulan.

INGAT!!!……tidak ada satupun metode yang menjamin 100 persen akan keberhasilannya dalam menunda kehamilan. …

0 comments:

Post a Comment

Followers

Powered by Blogger.

Translate