Prostat merupakan organ pria yang berisi otot dan kelenjar.
Terletak di bawah kantong kencing dan di depan rectum (dubur). Berfungsi
membentuk sebagian cairan sperma dan prostaglandin. Kanker prostat sendiri
merupakan penyakit yang menyerang kelenjar prostat, yaitu tumbuhnya sel-sel
secara abnormal dan tak terkendali sehingga merusak jaringan di sekitarnya.
Penyebab kanker prostat sendiri sampai sekarang belum diketahui secara pasti,
tetapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker ini
diantaranya dipengaruhi oleh faktor usia, riwayat keluarga, hormon, diet tinggi
lemak dan toksin.
Gejala kanker prostat
Beberapa gejala yang sering ditemukan pada penderita kanker
prostat antara lain
- Sering
ingin buang air kecil/beser, terutama pada malam hari (nokturia)
- Adanya
darah pada air seni (hematuria) atau air mani
- Kesulitan
untuk menahan air kencing
- Nyeri
atau terasa terbakar saat buang air kencming
- Gangguan
fungsi seksual, seperti sulit ereksi atau nyeri saat ejakulasi
- Nyeri
pada punggung bawah, pinggul atau paha atas
- Penurunan
berat badan.
- Sulit
buang air besar dan masalah saluran pencernaan lainnya
Cara mendiagnosa kaker
prostat
- Colok
dubur (untuk mengetahui ada tidaknya benjolan pada prostat). Jika
ditemukan benjolan , maka dilakukan pemerikasaan USG.
- Pemeriksaaan
darah (dilakukan pengukuran kadar antigen prostat specifik, yang biasanya
meningkat pada si penderita)
- Analisa
air kencing (kadar PCA3 yang tinggi dalam air seni dapat merupakan
indikasi kanker prostat. Tes ini lebih akurat dibandingkan tes PSA)
- Sitologi
air kemih (dengan alat bernama uriflowmetri, seberapa besar pancaran urine
dapat diukur. Aliran kencing yang lemah atau terputus merupakan indikasi
awal untuk melanjutkan pemeriksaan.)
- Biopsi
prostat (mengambil sampel jaringan prostat untuk diperiksa dengan
mikroskop)
Pengobatan kanker prostat
Pengobatan kanker prostat bervariasi, tergantung pada stadium
kanker tersebut. Beberapa diantaranya
- Pengangkatan
kelenjar prostat (prostatektomi)
Dilakukan
pada kanker stadium A dan B. Prosedurnya lama dan dilakukan di bawah pembiusan
total maupun spinal. Caranya dengan melakukan sayatan di perut maupun daerah
perinium dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 hari.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensi dan inkontinensia uri.
- Terapi penyinaran
Digunakan
untuk mengobati kanker pada stadium A, B dan C. Biasa dilakukan jika resiko
pembedahan sangat tinggi. Ada 2 terapi penyinaran yaitu:
Terapi penyinaran eksterna. Dilakukan
di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap. Biasa dilakukan 5 kali/minggu
selama 6-8 minggu. Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan,
iritasi pada kulit, cedera atau luka bakar pada rectum, diare, infeksi kandung
kemih dan hematuria.
Pencangkokan butiran iodium, emas atau iridium
radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari terapi ini karena radiasi langsung diarahkan ke prostat
sehingga kerusakan jaringan di sekitarnya sangat sedikit.
- Pengangkatan
testis/pengebirian (orkiektomi)
Biasa
dilakukan pada kanker yang telah menyebar. Bertujuan untuk mengurangi kadar
tetosteron, meskipun metode ini efektif karena tidak memerlukan pengobatan
ulang, lebih murah dan tidak perlu rawat inap, tetapi metode ini sering kali
menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak ditolerir oleh penderita.
- Pengobatan menggunakan
obat-obatan
Manipulasi hormone.Bertujuan
untuk mengurangi hormone testosterone . contohnya lupron/zoladeks, flutamid
(zat penghambat androgen yang berfungsi mencegah menempelnya testosterone pada
sel sel prostat)
Kemoterapi. Digunakan unutk mengatasi
gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal, misalnya
mitoxantron, prednisone, paclitaxel, dosetaxel, estramustin dan andriamycin.
Efek sampingnya bervariasi tergantung pada obat yang diberikan.
0 comments:
Post a Comment