Monday, March 5, 2012

Bijak memberikan antibiotik untuk anak


Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Pemberian antibiotik dimaksudkan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.

Pemberian antibiotik dengan dosis yang tepat serta kondisi yang tepat terbukti mampu membasmi beberapa gejala penyakit. Sayangnya dewasa ini, karena kekhawatiran yang berlebih dan panik, banyak sekali Orang tua yang buru-buru memberikan antibiotik kepada sang Anak ketika sedang sakit atau mengalami gejala seperti batuk pilek tanpa disertai kosultasi dokter terlebih dahulu. Dengan harapan anaknya akan segera sembuh.

Tersedianya antibiotik di pasaran secara bebas menyebabkan banyak masyarakat yang memakainya tanpa resep dokter. Padahal penggunaan antibiotik secara berlebihan justru dapat membahayakan kesehatan. Penggunakan antibiotik yang melebihi batas justru berdampak terjadinya peningkatan kekebalan bakteri. Sehingga bakteri menjadi lebih kuat dan tidak bisa dibasmi dengan antibiotik biasa. Yang akibatnya penyakit pada anak sulit disembuhkan.

Selain itu, penggunaan yang melebihi batas justru dapat mengacam dan menimbulkan penyakit-penyakit baru. Seperti antibiotik jenis Tetrasiklin yang dapat menyebabkan warna gigi menjadi kuning, ada juga atibiotik yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada anak, timbulnya jamur di rongga mulut dan juga alergi. Pemberian antibiotik pada balita dibawah usia 6 bulan justru diduga dapat memicu resiko terkena penyakit asma hingga 40 persen.

Sebetulnya penggunaan antibiotik secara tepat dan sesuai indikasi penyakit memang perlu. Konsultasi dengan dokter mengenai jenis dan dosis antibiotik menjadi sangat penting demi kesembuhan sang anak dan menghindari efek-efek negative yang ditimbulkan oleh penggunaan secara berlebihan.

0 comments:

Post a Comment

Followers

Powered by Blogger.

Translate